755Sports.id – Sadio Mane bergabung dengan Bayern Munchen dengan harga 35 juta pounds pada awal musim lalu. Sang pemain didatangkan dengan harapan untuk menjadi solusi di lini depan Die Bayern. Namun, penampilannya kurang memuaskan di Munchen, bahkan Ia sempat terlibat keributan di ruang ganti.
Nilai kesepakatan Mane tergolong murah pada jendela transfer musim panas 2022. Penyerang asal Senegal tersebut tak mau perpanjang kontraknya di Anfield. Lantas apa saja faktor yang bikin Mane jadi problematik di Munchen.
Emosinya yang Tak Terkontrol
Kemerosotan performa Bayern Munchen di Liga Champions mencapai puncaknya saat mereka takluk 3-0 dari Manchester City pada leg pertama perempat final. Namun, sepertinya kekalahan tersebut bukan satu-satunya masalah yang dihadapi skuad Thomas Tuchel ini.
Tak lama setelah pertandingan, Leroy Sane dan Sadio Mane dikabarkan terlibat insiden di ruang ganti. Dalam laga tersebut, Mane yang baru masuk di 20 menit akhir tak mampu memberikan dampak signifikan pada permainan Bayern dan bahkan sempat terlibat kesalahpahaman dengan Sane.
Situasi semakin memanas ketika rumor pertengkaran fisik antara Mane dan Sane di ruang ganti mulai beredar. Disebutkan bahwa Mane menyerang Sane sebelum rekan-rekan tim mereka mengakhiri perselisihan tersebut.
Pada Kamis (13/4) yang lalu klub mengumumkan sanksi untuk Mane yang mencakup larangan bermain dalam satu pertandingan dan denda yang harus dibayarnya. Sementara itu, Sane tidak menerima sanksi, meski foto yang beredar memperlihatkan bekas luka di bibirnya saat Bayern menghadapi Hoffenheim.
Kini, ada kekhawatiran terkait kemampuan Mane untuk mengendalikan emosinya, yang bisa mengancam keharmonisan tim dan masa depannya di Allianz Arena. Mengingat kontraknya bersama Die Roten baru akan berakhir pada tahun 2025, situasi ini tentu menjadi perhatian besar.
Situasi sekarang menjadi perhatian bagi Mane karena karirnya di Allianz Arena masih sangat panjang hingga 2025. Bahkan bukan hal mudah untuk mengembalikan kepercayaan dari rekan-rekan satu timnya.
Sadio Mane Salah Posisi?
Sebelum bergabung dengan raksasa Bundesliga itu, Sadio Mane merupakan bintang di sayap kiri Liverpool. Ia merupakan bagian dari trio penyerang maut The Reds yang terdiri dari Mane, Roberto Firmino, dan Mohamed Salah. Yang merupakan resep keberhasilan dari Jurgen Klopp.
Manajer Liverpool tersebut terkadang memposisikan Mane sebagai penyerang utama. Di mana kecepatan dan etos kerjanya menjadi keunggulan dalam mengancam pertahanan lawan. Dalam situasi satu lawan satu, Mane seringkali menunjukkan kemampuan spesialnya.
Sang pemain terbilang tajam di sisi kiri Liverpool, mampu mencetak gol dengan kedua kakinya. Selama masa baktinya bersama The Reds, ia mencatatkan 80 gol dan 34 assist dalam 195 penampilan sebagai winger kiri.
Namun, ketika pindah ke Jerman, Julian Nagelsmann, yang saat itu masih sebagai manajer. Berharap Mane dapat menjadi solusi untuk peran di posisi penyerang tengah. Sayangnya, performa impresifnya hanya berlangsung di awal masa bergabungnya dengan Die Roten.