755Sports.id – Pertandingan leg pertama semifinal Coppa Italia 2022/23 antara Juventus vs Inter Milan berakhir panas. Romelu Lukaku yang memberi respon atas teriakan rasis fans tim tuan rumah justru mendapat kartu merah.
Allianz Stadium menggelar laga akbar antara Juventus vs Inter Milan pada Rabu (05/04) dini hari WIB. Tensi pertandingan justru meningkat di menit-menit akhir pertandingan.
Juan Cuadrado mampu menjebol gawang Inter Milan di menit ke-83 yang seolah sudah memastikan kemenangan Juventus. Namun, tim tamu mendapat hadiah penalti di masa injury time babak kedua. Romelu Lukaku yang maju sebagai algojo berhasil menyelesaikan tugasnya dengan baik.
Setelah gol Lukaku, situasi di lapangan memanas. Selebrasi yang dilakukan oleh pemain timnas Belgia itu dinilai terlalu provokatif sehingga wasit memberikan kartu kuning. Ini adalah kartu kuning kedua bagi Lukaku di pertandingan ini sehingga dia mendapat kartu merah dan harus keluar dari lapangan.
Romelu Lukaku Korban Rasisme
Jurnalis SportItalia, Tancredi Palmeri mengungkapkan adanya tindakan rasisme dari tribun fans Juventus pada momen penalti Lukaku. Ada teriakan menyerupai suara monyet mulai sebelum sang pemain mengeksekusi penalti hingga ia melakukan selebrasi.
Teriakan rasis dari fans Juventus mendapatkan respon dari Romelu Lukaku. Pemain berusia 30 tahun itu meneriakkan ‘muto’ yang artinya ‘diam’ sambil membuat gerakan menutup mulut. Selebrasi ini mirip dengan apa yang dia lakukan saat mencetak gol untuk timnas Belgia di jeda internasional kemarin.
Selebrasi tersebut ternyata menyulut emosi pemain Juventus. Lukaku sempat bersitegang dengan Juan Cuadrado sebelum akhirnya wasit mengambil keputusan yang ‘langka’.
Ada tiga kartu merah yang dikeluarkan wasit pada momen tersebut. Ketiganya ditujukan untuk Romelu Lukaku, Juan Cuadrado, dan Samir Handanovic. Kartu merah untuk Lukaku sedang menjadi perbincangan karena sang pemain justru menjadi korban dari tindakan rasisme suporter Juventus.
Kartu Merah Lukaku
Roc Nations Sports International mengecam situasi yang dialami Lukaku. Presiden Roc Nations, Michael Yormark, menilai aksi fans Juventus tidak bisa diterima. Ia juga menilai Lukaku seharusnya tidak menerima kartu merah.
“Juventus harus meminta maaf kepada Romelu Lukaku. Saya harap liga bisa segera mengutuk perilaku suporter Juventus ini,” ujar Yormark.
“Otoritas Italia harus bisa menggunakan momen ini untuk mengatasi tindakan rasisme ketimbang menghukum korban pelecehan. Saya yakin dunia sepak bola punya sentimen serupa,” tegasnya.
Pendapat berbeda justru diutarakan oleh bek Juventus, Danilo. Dia menilai keputusan wasit menghukum Lukaku dengan kartu merah sudah tepat.
“Itu sebenarnya hal yang sangat sederhana. Lukaku mencetak gol kemudian dia melakukan selebrasi untuk membungkam penggemar kami dan menurut wasit itu adalah provokasi sehingga ia mendapat kartu merah. Dia sudah sebelumnya sudah mendapat kartu kuning dan menurut saya keputusan itu sudah tepat,” ujar Danilo kepada Sport Mediaset.