755Sports.id – AS Roma baru bisa cetak gol penyama agregat di menit-menit akhir dan gol tambahan di babak perpanjangan waktu. Namun pada akhirnya mereka berhasil lolos ke semifinal Liga Europa dengan menyingkirkan Feyenoord. Hormat Mourinho kepada Dybala yang tampil cemerlang sebagai pemain pengganti.
Baru saja kembali dari cedera, sang penyerang turun dari bangku cadangan untuk membongkar pertahanan tim tamu. Gol nya pada menit ’89 membuat waktu pertandingan bertambah 30 menit dan Serigala Roma menang dengan skor akhir 4-1. Lantas mengapa hormat Mourinho kepada Dybala diberikan? Simak ulasan berikut!
Hormat Untuk Dybala
Gol dari Leonardo Spinazzola di babak kedua pupuskan keunggulan Feyenoord di leg pertama. Sundulan Igor Paixao sempat membawa tim tamu ke babak semifinal di 10 menit tersisa waktu normal pertandingan.
Paulo Dybala menyamakan kedudukan di menit ke-89 dengan tendangan dan penyelesaian klinis untuk membawa laga ke babak perpanjangan. El Shaarawy menerima umpan silang mendatar dari Tammy Abraham sekaligus membawa Giallorossi unggul.
Akhirnya Pellegrini pastikan gol kemenangan untuk tim Ibu Kota. Gol tersebut diberikan setelah wasit meninjau VAR yang sempat dibatalkan atas keputusan offside.
Agregat 4-2 membuat sang pelatih, Mourinho sumringah. Roma mendominasi laga di waktu tambahan untuk yang membawa mereka untuk bertemu Bayer Leverkusen di semifinal.
Kemenangan tersebut tak lepas dari peran Dybala yang mengembalikan keunggulan Roma di penghujung babak kedua. Manfaatkan umpan Pellegrini, ia lesatkan bola ke sudut kiri gawang Justin Bijlow.
Alasan Mourinho
Dybala harus absen dalam kemenangan atas laga melawan Udinese pada Senin, 17 April karena cedera. Sang pemain masuk sebagai pemain pengganti pada menit ’72 menggantikan Nicola Zalewski.
Mantan penyerang Juventus tersebut telah mencatatkan gol ke-16 di musim ini. Empat gol diantaranya adalah di kancah Liga Europa.
Mourinho dilansir dari Live Score meyakini bahwa sang pemain tengah mencari kebahagiaan di Roma. Pasalnya menurut sang pelatih, Dybala telah kehilangan lebih dari sekadar kepercayaan diri.
Menurut sang pelatih, ia telah menemukan segalanya di sini. Mulai dari staf pelatih yang memahaminya, para fans yang mencintainya, dan kepercayaan diri untuk meningkatkan kualitas dan kepribadiannya.
The Special One menuturkan bahwa ia adalah pemain yang memiliki kualitas untuk bermain bagi klub-klub besar di dunia. Namun ia telah menemukan kebahagiaan di Stadion Olimpico.
Pelatih asal Portugal tersebut memberinya kebebasan penuh dalam permainan melawan Feyenoord. Dia bermain selama 30 menit di babak tambahan dan 25 menit di babak reguler, serta mampu mengakhiri laga dengan baik.
Melihat performa tersebut, Mourinho tak segan-segan melempar pujian kepada sang pemain. Kini mereka semakin dekat untuk meraih gelar juara Liga Europa dan akan bertemu dengan Sevilla di babak semifinal.