755Sports.id – Juventus akhirnya berhasil merangkak kembali ke peringkat 10 besar setelah sebelumnya terpuruk akibat sanksi dari FIGC. Namun, perjuangan Si Nyonya Tua masih jauh dari usai karena mereka belum berhasil kembali ke posisi empat besar. Di tengah perjuangan mereka, Juventus kembali dihukum di musim ini.
Pada tanggal 5 April lalu, Juventus bertemu dengan Inter Milan dalam laga semifinal leg pertama Coppa Italia yang berlangsung di Turin. Sayangnya, pertandingan berakhir ricuh dan berdampak pada hukuman bagi I Bianconeri dan beberapa pihak lain dari Serie A.
Kericuhan di Coppa Italia
Laga yang berlangsung ketat berakhir dengan skor imbang antara kedua tim hingga 10 menit menjelang pertandingan berakhir. Juan Cuadrado sukses membuka skor pada menit ke-83, namun keunggulan tersebut tidak bertahan lama. Sebuah penalti diberikan kepada Inter Milan pada menit ke-89 yang sukses dieksekusi oleh Romelu Lukaku.
Selebrasi Lukaku yang dianggap provokatif di hadapan pendukung Juventus memicu amarah tuan rumah. Lukaku melakukan selebrasi tersebut untuk membalas nyanyian rasis yang diterimanya dari pendukung Juventus. Namun, wasit tak memberikan toleransi dan memberikan kartu kuning kedua kepada Lukaku yang mengakibatkan kartu merah.
Para pemain Inter Milan merasa keputusan wasit tidak adil mengingat Lukaku melakukan selebrasi tersebut sebagai respons terhadap tekanan dari tuan rumah. Cuadrado tampak berbicara dengan Lukaku dan mendorongnya keluar lapangan. Setelah pertandingan berakhir, Cuadrado juga terlihat mendekati kapten Inter Milan, Samir Handanovic.
Kedua pemain tampak terlibat adu mulut yang berujung saling dorong hingga pemain lain harus menghentikan mereka. Wasit pun akhirnya memberikan kartu merah kepada kedua pemain atas insiden tersebut. Dengan hukuman ini, Romelu Lukaku, Juan Cuadrado, dan Samir Handanovic dipastikan absen dari leg kedua semifinal Coppa Italia
Sanksi Serie A untuk Juventus
Akibat insiden ricuh yang terjadi, Juventus kembali menerima sanksi, kali ini kembali dari FIGC. Sanksi tersebut dikenakan karena pendukung Juventus diketahui melakukan aksi rasis terhadap Romelu Lukaku. Suporter terlihat menirukan suara dan gerakan monyet ketika Lukaku mengeksekusi penalti.
Federasi kemudian memutuskan untuk menutup sebagian Tribuna Sud pada laga kandang berikutnya. Sekitar 5.000 kursi di bagian depan stadion harus dibiarkan kosong. Akibat keputusan ini, Juventus akan kehilangan banyak dukungan saat menjamu Napoli di laga mendatang.
Dua suporter yang melakukan aksi rasis tersebut juga mendapat hukuman dari Serie A. Mereka dilarang menyaksikan pertandingan Juventus baik di stadion maupun pusat latihan. Salah satu suporter dihukum selama 10 tahun, sementara yang lainnya seumur hidup.
Hukuman untuk Pihak Lain
Tidak hanya Juventus, beberapa pihak juga menerima sanksi dari Serie A terkait insiden kerusuhan di Coppa Italia. Total ada tiga pemain yang dihukum atas peristiwa tersebut. Selain itu, satu staf Inter Milan juga kena sanksi dari Serie A.
Juan Cuadrado mendapatkan hukuman lebih berat dibandingkan dua pemain lainnya. Selain kartu merah, Cuadrado dijatuhi skorsing selama tiga pertandingan dan denda sebesar 10.000 euro. Hal ini disebabkan karena pemain tersebut terlihat hendak memukul Samir Handanovic.
Dua pemain Inter Milan, Romelu Lukaku dan Samir Handanovic juga dijatuhi skorsing satu pertandingan. Namun, kapten Inter Milan itu harus membayar denda sebesar 10.000 euro karena hampir terlibat perkelahian dengan Cuadrado. Dario Baccin, anggota staf pelatih Inter Milan, juga diharuskan membayar denda 20.000 euro karena tindakan ofensif terhadap wasit.
Sebelumnya, pada tanggal 20 Maret, pertandingan antara Juventus dan Inter Milan di San Siro juga berakhir ricuh. Danilo D’Ambrosio dan Leandro Paredes terlibat keributan yang berujung kartu merah dan sanksi dari Serie A. Belum genap sebulan sanksi diberlakukan, kedua klub kembali menerima hukuman yang tak kalah berat.